Selasa, 24 Agustus 2010

Pengembangan Panas Bumi, Pertamina Butuh Rp18 T


Tuesday, 24 August 2010
energiterbarukan.net- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) memerlukan US$2 miliar atau sekitar Rp18 triliun untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan kapasitas 1000 megawatt (MW) pada 2014.

Direktur Utama PGE Abadi Poernomo mengatakan kebutuhan pendanaan sebesar itu akan dipenuhi dari pinjaman dari luar negeri seperti  Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, dan Bank Dunia. "Kami membutuhkan US$2 miliar atau Rp18 triliun, itu akan kami penuhi dari pinjaman,"ujar dia di Jakarta Selasa 24 Agustus 2010.
Abadi menjelaskan, dalam waktu dekat juga pihaknya bakal segera mengerjakan PLTP Karaha Bodas dengan kapasitas 30 MW, kemudian selanjutnya menyusul membangun di wilayah lain yaitu  Lahendong di Sulut, Sibayak, Ulubelu di Lampung, Lumutbalai, Hululais, Kotamubagu, dan Sungai Penuh di Jambi.
"Dengan adanya Kepmen ESDM nomor 32/2010, harga jual listrik dari PLTP ke PLN dipatok sebesar 9,7 sen per kwh maka pembangunan PLTP itu sudah sangat layak,"tuturnya.

Hanya saja, menurut dia, jangkauan  jaringan dari PLN untuk mencapai titik-titik PLTP yang letaknya tidak bisa terlalu jauh dari sumber panas bumi yang ada, serta belum adanya interkoneksi di seluruh Sumatra dan pulau lainnya, serta interkoneksi Jawa-Sumatra.

"Kita akan lihat dulu mana yang memungkinkan bisa digarap lebih dulu, karena listrik yang dihasilkan juga harus disalurkan," kata dia.

Untuk membangun PLTP , kata Abadi, bukan perkara mudah pasalnya hampir 60 persen cadangan panas bumi Pertamina Geothermal berada di hutan konservasi yang menurut Undang-Undang (UU) hutan konservasi tidak bisa diganggu sehingga ada kendala tumpang tindih lahan.

PLTMH Silou 2 Hatonduhan Ditargetkan Operasi Tahun Ini


Monday, 23 August 2010
energiterbarukan.net- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)  Silou 2 Hatonduhan dengan kapasitas 8 megawatt (MW) dapat beroperasi tahun ini.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Pemkab Simalungun Senin, 23 Agustus 2010 disebutkan saat ini proses pembangunan PLTMH tersebut sudah 70 persen dan total investasi keseluruhan proyek Rp140 miliar.
Jika sudah beroperasi, pendistribusian listrik dari PLTMH tersebut  akan dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) Sumatera Utara guna memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Simalungun sebesar 27,5 MW. Walaupun pendistribusian dilakukan oleh PLN, tetapi pihak pengembang tetap memiliki kewajiban seperti Corporate Social Responsibility (CSR) terutama di wilayah sekitar PLTMH ini.

Untuk merealisasikan pembangunan PLTMH ini bukan perkara mudah pasalnya PLTMH tersebut berada di kawasan hutan lindung, tetapi mengingat kebutuhan listrik di wilayah Simalungun sangat mendesak maka  Pemkab Simalungun telah meminta ijin kepada Menteri Kehutanan RI untuk menggunakan areal ini dengan tidak merusak kawan hutan yang ada dengan menginstruksikan kepada pihak kontraktor agar tetap memelihara kondisi kawasan hutan.

Selain PLTMH Silou 2 ini,  Pemkab juga  membangun PLTMH yang sama dengan memanfaatkan empat titik daerah aliran sungai yaitu satu titik di Kecamatan Raya dengan memanfaatkan aliran sungai Bah Simata dan tiga titik memanfaatkan aliran sungai Bah Karai. Investasi untuk pengembangan 4 titik aliran sungai ini menjadi PLTMH  ini mencapai Rp900 miliar dan akan memproduksi listrik 31 MW dan jika berjalan sesuai jadwal maka proses pengerjaannya akan memakan waktu selama selama dua tahun untuk proses konstruksi sesuai dengan kontrak kepada PLN.


Link terkait : 


PLTSa Gedebage Dibangun 2011


Monday, 23 August 2010
energiterbarukan.net- Pemerintah Kota Bandung siap memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Gedebage pada April 2011 mendatang.

Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Bandung Dadan Rosada seperti dikutip energiterbarukan.net dari harian umum Galamedia, Bandung  Senin 23 Agustus 2010."Konstruksi bangunan akan dipancangkan pada April 2011 mendatang,"ujar dia.
Menurut dia, saat  ini pihaknya telah mengantongi skedul tahapan pembangunan dari mulai persiapan lelang minggu ketiga dan keempat Agustus 2010 hingga pendirian konstruksi bangunan April 2011, dengan demikian ditargetkan pembangunan selesai 2011  dan PLTSa  tersebut  bisa dioperasikan  pada 2012. "Lokasi tepat pembangunan PLTSa berada tidak jauh dari Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage yang kini sudah mulai tahap pembangunan,"tuturnya.

Untuk konsep pembangunannya sendiri,kata dia, akan diimbangi dengan pola ruang terbuka hijau yang mengelilingi pabrik pengolahan sampah, diperkirakan proyek ini membutuhkan lahan sekitar 20 hektare (ha)."Sebetulnya dengan lahan 2 ha saja cukup untuk pendirian pabrik, tetapi kan saya inginnya pabrik dikelilingi pohon rimbun jadi sisa dari lahan total 20 ha tadi akan dioptimalkan menjadi kawasan hijau,"kata Dada.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dadang Supriatna menambahkan, sampai saat  ini pihaknya sudah berhasil membebaskan 5 ha dari kebutuhan lahan 20 ha."Pembangunan bisa saja dilakukan bertahap sejalan dengan pembebasan sisa lahan yang diperlukan,"papar dia.



Sumber : energiterbarukan.net

AEoogle Search

AEoogle